Barru, Teras Waktoe.com —
Menjelang pelaksanaan Festival Budaya To Berru (FBTB) ke-14 yang dijadwalkan berlangsung pada September 2025, berbagai usulan dan masukan terus bermunculan dari masyarakat. Salah satu aspirasi yang mencuat adalah harapan agar festival ini juga menghadirkan kegiatan kunjungan langsung ke situs-situs cagar budaya dan tinggalan sejarah yang masih tersisa di wilayah Barru.
Langkah tersebut dinilai penting sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran publik, khususnya generasi muda, terhadap nilai-nilai sejarah lokal dan warisan leluhur yang selama ini belum banyak dikenal secara luas.
Asdar Mahmud, pemerhati budaya yang berdomisili di Palanro, Kecamatan Mallusetasi, menjadi salah satu tokoh yang menyuarakan hal tersebut.
“Kami berharap ada sesi kunjungan edukatif ke situs-situs bersejarah, entah itu makam raja-raja, rumah adat, atau peninggalan masa kerajaan. Supaya masyarakat tahu bahwa Barru punya jejak masa lalu yang harus dirawat,” ujarnya.
Menurut Asdar, kegiatan semacam itu bisa menjadi pelengkap dari pertunjukan seni dan panggung budaya yang selama ini mendominasi FBTB. Ia menilai, menghadirkan masyarakat secara langsung ke ruang-ruang sejarah adalah cara paling efektif untuk menumbuhkan kecintaan terhadap warisan budaya.