Barru, Teraswaktoe.com –
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Barru, Abu Bakar, menegaskan pentingnya disiplin pencatatan dan penyerapan anggaran dalam upaya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pelayanan publik. Hal ini disampaikannya dalam High Level Meeting TP2DD dan Rapat Evaluasi PAD Triwulan II Tahun 2025 yang digelar di Kantor Bupati Barru, Selasa (22/7/2025).
Abu Bakar secara khusus menyoroti lemahnya pencatatan piutang retribusi pasar dan meminta pemisahan jelas antara penerimaan berjalan dan tunggakan. Ia juga mewanti-wanti agar retribusi pasar disetorkan setiap hari pasar berlangsung, bukan menumpuk hingga bulanan.
“Kalau tidak disiplin dari pencatatan, kita akan sulit membaca pola dan potensi sebenarnya. Ini bukan hanya soal angka, tapi kepercayaan dalam tata kelola,” tegasnya.
Ia juga menyoroti rendahnya serapan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik di sejumlah puskesmas. Menurutnya, hal itu berisiko pada pengurangan transfer pusat pada periode berikutnya.
“Kalau kita lambat menyerap, pusat bisa menilai kita tak mampu. Padahal dana ini langsung menyentuh pelayanan dasar, misalnya perbaikan fasilitas toilet puskesmas,” jelas Abu Bakar.
Rapat yang dipimpin Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan A. Bintang, M.Si., juga membahas optimalisasi sektor PBB dan evaluasi kinerja pengelolaan pasar. Wabup menekankan pentingnya pendataan lahan dan pengetatan regulasi bagi pengembang yang belum patuh pada kewajiban PBB.
Rapat ini turut dihadiri para kepala OPD, direktur RSUD, serta camat se-Kabupaten Barru. Seluruh peserta diimbau mempercepat langkah konkret dalam digitalisasi pelayanan daerah dan penguatan sektor PAD berbasis data dan akuntabilitas.
WAHYUDDIN SUYUTI