Makassar, Teras Waktoe.com —
Pemerintah Kabupaten Barru menggelar Rapat Koordinasi Penyusunan Juknis Penanganan Stunting dan Kemiskinan Terpadu di Hotel Aryaduta, Sabtu (12/7/2025).
Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan A. Bintang, M.Si., menekankan pentingnya efisiensi dan sinergi lintas sektor. Ia mengusulkan penyatuan dua tim koordinasi, yakni Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah, untuk menghindari tumpang tindih kebijakan.
“Daripada banyak SK tapi tidak dikerjakan, lebih baik satu SK untuk banyak aksi,” tegasnya.
Menurutnya, stunting bukan semata soal ekonomi, tetapi juga pola asuh dan akses terhadap layanan dasar. Ia mencontohkan kasus anak pejabat yang mengalami stunting karena konsumsi makanan instan setiap hari.
Wabup juga mendorong penguatan data terpadu by name by address agar intervensi lebih tepat sasaran, serta optimalisasi dana desa minimal 10 persen untuk program terkait. Namun, ia menyayangkan masih lemahnya pelaksanaan di lapangan.
Tak hanya pemerintah, sektor swasta, komunitas, media, dan organisasi masyarakat sipil juga diharapkan terlibat aktif. Sebanyak 117 perusahaan akan diundang untuk mendukung program penghapusan kemiskinan dan stunting melalui CSR dan filantropi.
“Banyak yang ingin membantu, tapi tidak tahu harus ke mana. Maka program harus jelas dan terukur,” ujar Abustan.
Ia juga menyoroti pentingnya keberlanjutan program, seperti One Day One Egg, yang sempat berhasil namun terhenti karena kurang pengawasan.
Rapat ini diikuti OPD, akademisi, dan lembaga non-pemerintah sebagai bagian dari langkah konkrit menuju penanganan stunting dan kemiskinan secara terintegrasi dan berkelanjutan di Barru.